- Berikut adalah cara preservasi tumbuhan untuk keperluan determinasi: Spesimen dimasukkan dalam kertas koran dan diikat dengan tali rafia. Kertas koran yang telah berisi spesimen lalu dimasukkan dalam plastik sampah bening dan disiram dengan alkohol 70%. Selanjutnya plastik direkatkan dengan lakban.
- Apabila sampel berupa makroalga, maka sampel yang dibawa harus lengkap dengan alat reproduksinya dan dimasukkan dalam wadah tertutup rapat berisi alkohol 70%.
- Apabila sampel berupa tumbuhan paku (Pteridofita) maka sampel yang dibawa harus lengkap dengan akar, batang, daun steril (tropofil), dan daun fertil yang mengandung sorus (sporofil). Khusus untuk paku berukuran besar, maka bagian yang dibawa adalah potongan tangkai daun dan daun fertil serta daun steril yang utuh. (Gambar 1)
- Apabila sampel berupa tumbuhan herba maka sampel yang dibawa harus lengkap dengan akar, batang, daun, bunga dan buah (Gambar 2). Jika buah tidak tersedia maka cukup dengan bagian bunga.
- Khusus untuk tumbuhan herba berukuran besar, seperti honje, tepus, atau pisang, maka sampel yang dibawa terdiri dari daun, karangan bunga, dan buah (Gambar 3).
- Apabila sampel berupa semak, perdu atau pohon, maka sampel yang dibawa adalah ranting sepanjang 30 cm yang lengkap dengan daun, bunga dan buah (Gambar 4). Sampel yang dibawa diusahakan dalam kondisi lengkap (terdiri dari ranting, daun, bunga maupun buah). Jika buah tidak tersedia maka cukup dengan bagian bunga.
- Apabila sampel berupa bambu, maka sampel yang dibawa adalah potongan buluh, pelepah, daun, dan jika memungkinkan bagian bunga serta buahnya (Gambar 5)
- Apabila sampel berupa rotan, maka sampel yang dibawa adalah potongan batang, potongan tangkai daun, potongan daun, flagel (biasanya terletak di bagian ujung daun), satu karangan bunga, dan buah (Gambar 6).